top of page

Udah paham investasi, lalu gimana mulainya?




Halo sahabat!

Kamu yakin udah paham tentang investasi? Udah tau untung ruginya? Resiko-resikonya?

Yang lebih penting, udah siap kalo investasi kamu gagal? Alias kamu akan kehilangan semua uang kamu?

Inget yah, tidak ada 1 pun instrumen investasi di planet ini yang 100% tanpa resiko. Sekecil apapun itu, pasti ada resikonya.


Seperti di tulisan sebelumnya yang berjudul Apa sih Investasi itu? Harus? Penting? Kalo gamau ikutan emang kenapa? kita tahu bahwa investasi merupakan suatu media atau alat atau tools untuk mencapai tujuan keuangan kita. Nah, untuk melakukan investasi kita perlu memulainya dengan membuat tujuannya terlebih dahulu. Apa sih tujuan-tujuan dari investasi itu? Misalnya,

Untuk biaya pernikahan 5 tahun ke depan,

Untuk beli rumah 10 tahun lagi,

Untuk biaya jalan-jalan keliling Eropa saat pensiun 20 tahun lagi,

Untuk biaya pendidikan anak 10 tahun lagi,

dan tujuan-tujuan lainnya.


Jadi tujuan itu harus jelas sejelas-jelasnya yah, bukan sekedar objek yang diinginkan, tapi perlu memastikan juga WAKTU atau kapan kamu ingin mencapai itu. Ini penting!


Jadi apa tujuan investasi kamu?


Sekarang kita anggap kamu sudah memiliki sebuah tujuan yah (apapun itu).

Lalu langkah selanjutnya adalah kamu perlu menilai kondisi keuangan kamu saat ini atau isitlah yang lagi trend saat ini adalah Financial Check Up, jadi ternyata bukan cuma kesehatan badan doang yah yang ada check up nya, kesehatan keuangan juga ada check up nya loh hehehe.


Financial Check Up ini tidak hanya dilakukan ketika kita ingin memulai investasi saja, tapi tanpa ingin berinvestasi pun Financial Check Up ini juga baik untuk dilakukan, sekedar mengetahui kesehatan keuangan kita.

Tapi, Financial Check Up ini jadi wajib dilakukan, ketika kita ingin berinvestasi. Nangkep ya maksudnya.


Tidak hanya digunakan saat ingin berinvestasi, tapi kalo mau berinvestasi WAJIB hukumnya melakukan Financial Check Up.

Bahkan untuk orang yang sudah pernah berinvestasi, dan di kemudian hari ingin berinvestasi kembali atau berinvestasi di instrumen lain, sebelum memulai juga harus melakukan Financial Check Up kembali. Yaa, kaya kita mau lamar kerja lah, setiap kali kita pindah kantor kan ada suruh check up kesehatan kan? ya kurang lebih gitu lah kira-kira gambarannya.


Apa sih tujuannya dari Financial Check Up ini?

Untuk membantu kita mengetahui seberapa mampu kah kita menyisihkan uang untuk dialokasikan kepada investasi. Jadi jangan sampai investasi kita putus di tengah jalan, kan sayang yah. huhuhu.


Gimana caranya melakukan Financial Check Up?

Selain melakukan konsultasi dengan Perencana keuangan atau Financial Planner, sekarang udah banyak platform online yang berbayar maupun gratis yang dapat membantu kita dalam melakukan Financial Check Up. Atau bisa juga memakai jasa kami loh di https://www.sahabatinvestasi.com/financials-services.

Tapi selain itu juga kamu bisa melakukan Financial Check Up sendiri loh. Berikut tahapan-tahapan dalam melakukan Financial Check Up mandiri:


1. Hitung semua aset yang kamu punya!


Apa sih aset itu? Pokonya semua yang kalo dijual itu ada harganya. Mulai dari rumah, motor, mobil, barang-barang elektronik, perhiasan, dan barang-barang lain yang tercatat atas nama kamu ya. Kalo rumah atas nama orang tua ya jangan dicatet. hehehhee.


2. Hitung semua portfolio invetasi yang kamu punya!


Ini bisa kamu lakuin kalo kamu udah punya beberapa portfolio investasi, seperti kepemilikan saham, properti, logam mulia, deposito, reksadana, obligasi, dll. Kalo kamu belum punya itu semua, bisa di skip poin ke 2 ini.


3. Hitung semua utang kamu yang sedang berjalan!


Ini kamu harus jujur yah, sama diri sendiri ajah masa bohong. Pokonya hitung semua utang-utang kamu, mulai dari utang KPA, KPR, KTA, utang leasing, rentenir, utang ke temen, dan perutang-utangan lainnya. Ini untuk mengetahui beban utang kamu secara keseluruhan.


4. Catat dan hitung pemasukan dan pengeluaran rutin bulanan kamu!


Lalu yang terakhir adalah hitung budget bulanan kamu atau isitlah kerennya Cost of Living.

Pemasukan bisa kamu dapatkan dari gaji, penghasilan usaha sampingan, uang jajan dari pacar, atau orang tua, selama sifatnya rutin alias tiap bulan pasti kamu dapatkan.

Setelah terhitung total pemasukan, lalu hitung total pengeluaran kamu selama sebulan, seperti uang makan, transport ke kantor, uang pulsa, zakat, ngasih uang jajan ke pacar, setoran ke orang tua, setoran ke istri, dll yang sifatnya juga rutin tiap bulan kamu keluarkan.

Nah, dari poin ke 4 ini paling tidak hasilnya harus positif yah antara pemasukan dan pengeluaran, kalo dari sini sudah negatif, gimana mau investasi? hehehehe.